KERAJAAN ARCAMANIK, SEJARAH ATAU HANYA DONGENG ?
Menurut salah seorang sesepuh Kampung Arcamanik, pada tahun 1922 pernah dilakukan penggalian benda-benda bersejarah oleh Pemerintah Hindia Belanda. Dari penggalian tersebut ditemukan beberapa arca berwujud wanita, yang kemudian dibawa ke Batavia dan kini kemungkinan tersimpan di Museum Nasional. Patung tersebut diyakini sebagai “Nini Maranak”, sebagai lambang 'dewi kesuburan' masyarakat Kerajaan Arcamanik.
Konon pada saat itu, patung wanita telah menjadi maskot kerajaan. Di setiap sudut keraton berdiri patung-patung wanita. Karena itulah kerajaan di Utara Sindanglaya-Ujungberung ini diberi nama “Arcamanik” yang berarti 'patung hitam'.
Akhir tahun 1630-an, Kerajaan Arcamanik sempat hancur karena musibah bencana alam. Tahun 1631 pusat Kerajaan Arcamanik dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi yang saat ini dikenal sebagai Kampung Mandang Kamulya, Desa Sindang Kaprabonan.
Pada masa pemerintahan Prabu Subekti (1615), putera sang Prabu yang bernama Pangeran Sambara mendirikan sebuah padepokan sebagai pusat pengembangan seni karawitan istana. Padepokan tersebut kini kira-kira berada di sekitar Kampung Sekekondang, Desa Pasirimpun, Kecamatan Sindanglaya-Kabupaten Bandung.
Hingga tahun 1633, Padepokan tersebut menjadi tempat latihan karawitan bagi para puteri Prabu Subekti, seperti Putri Sangkeareng, Putri Silahpalastri, Putri Dharmi Alyandra. Tahun 1618, para puteri senapati kerajaan mulai ikut pula menjadi siswa di padepokan ini, seperti Putri Sentrasari, Putri Dyah, serta Putri Arum Arpitah.
Kini sisa-sisa padepokan hampir tidak berbekas, yang ada hanya sebuah batu besar bersusun yang diyakini sebagai bekas pondasi bangunan padepokan. Batu tersebut oleh masyarakat setempat disebut batu ajaib karena dianggap memiliki kekuatan gaib yang banyak melahirkan cerita-cerita mistik hingga kini.
Tanda-tanda masa kemunduran Kerajaan Arcamanik terjadi pada tahun 1835, pada masa pemerintahan Prabu Adipati Suryadiraksa Panangkaran. Sang Prabu menikah dengan Nyi Mas Jembarsari, keturunan Resi Guru Manikmaya atau Prabu Abhisanja Wirahman, penguasa Kerajaan Kendan (Kelang) pertama. Namun dari pernikahan tersebut Prabu Adipati Suryadiraksa tidak dikaruniai seorang putera pun. Lalu Sang Prabu menjalin hubungan gelap dengan Nyi Nurhayati Wilang Kananga, seorang emban istana yang cantik jelita. Hubungan tersebut berlangsung selama tiga tahun, hingga akhirnya terbongkar.
Nyi Mas Jembarsari murka. Untuk menyelamatkan rumah tangga dan kewibawaan kerajaan, Permaisuri Arcamanik pun mengeluarkan opsi, yang isinya Sang Prabu diijinkan untuk menikahi Nyi Nurhayati, asal isteri barunya itu dijadikan selir kerajaan. Tetapi 'madu'-nya tersebut merasa berada di 'atas angin', karena dia telah berhasil memberikan seorang putra lelaki hasil hubungan gelapnya dengan Prabu Adipati Suryadiraksa. Ia menolak opsi yang diberikan permaisuri dengan mengeluarkan opsi lain. Opsi tersebut mengharuskan sang Prabu untuk memutuskan memilih salah satu di antara dirinya (Nyi Nurhayati Wilang Kananga. ed) dan Nyi Mas Jembarsari, sebagai permaisuri kerajaan.
Sudah bisa diduga, kalau sang Prabu lebih memilih Nyi Nurhayati Wilang Kananga. Sehingga Nyi Mas Jembarsari pun tersingkir dari kerajaan dengan hati hancur. Konon menurut cerita, Nyi Mas Jembarsari sebelum meninggalkan istana sempat mengeluarkan “supata” dengan mengerahkan ilmu Patulak Raga, yakni mengutuk seluruh keturunan Nyi Nurhayati jauh dari kemuliaan hidup.
Terbukti sumpah tersebut sangat ampuh. Prabu Suryadiraksa pun jatuh sakit. Sejak saat itu Kerajaan Arcamanik pun mulai memasuki masa kemunduran hingga akhirnya hancur tanpa Benar atau tidak Terlepas dari benar atau tidak cerita tersebut, sudah menjadi sebuah tantangan bagi para ahli sejarah untuk menggali lebih dalam dengan pembuktian-pembuktian akurat sehingga keberadaan Kerajaan Arcamanik bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Namun, walau bagaimanapun upaya dari Tim “Ujung Galuh” dalam menelusuri keberadaan Kerajaan Arcamanik patut kita hargai. Kemungkinannya, ini bisa menjadi peletak dasar atau jejak awal dalam upaya menguak rahasia Kerajaan Arcamanik di masa mendatang. semoga bermanpaat walau cuman copy-paste